Setelah beberapa waktu ke belakang ramai masalah beras, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menerbitkan kebijakan harga eceran tertinggi untuk komoditas beras. Kepastian produksi beras dalam negeri dibutuhkan agar kebijakan bisa berjalan lancar.
Ilustrasi (Beras) |
Namun, kebijakan ini tidak akan bisa berjalan lancar jika produksi beras dalam negeri menurun. Terutama saat ini cuaca di Indonesia belum menentu, apakah akan berlanjut ke musim kemarau atau masih musim hujan. Tentunya produksi beras yang menurun itu berimbas pada harga yang akan naik meski adanya kebijakan HET Beras.
Musim kemarau, produksi beras menurun dari sekitar 6-7 ton per hektar menjadi 3-4 ton saja per hektar. Maka tidak heran jika pasokan ke Pasar Induk sering berkurang. Situasi ini tentunya tidak menguntungkan para pembeli dan menjadi kesempatan empuk para pedagang untuk menaikan harga. Oleh karena itu kebijakan HET harus diimbangi dengan genjotan produksi beras. Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar